Label:
Mata,
Rabun dekat.
Sebelumnya kami mengucapkan selamat datang kepada anda yang telah senantiasa berkunjung di situs blog kami. Pada kesempatan ini kami akan membahas mengenai Rabun dekat. Untuk informasi lebih lanjut tentang penyakit tersebut mari kita simak artikel berikut.Rabun dekat atau lebih dikenal dengan Hipermetropi atau Hiperopia adalah kelainan refraksi pada mata dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh tepat di belakang retina. Sehingga menyebabkan menderita tidak bisa melihat objek jarak dekat dengan jelas tetapi melihat objek yang jauh malah terlihat jelas.
Rabun dekat ini seringkali dikaitkan dengan masalah pembiasan. Karena, pada penderita rabun dekat cahaya yang seharusnya dipantulkan tepat pada retina menjadi dipantulkan di belakang retina. Dan biasanya rabun dekat ini ditemukan pada orang yang berusia 40 tahun ke atas. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anakpun juga bisa terkena rabun dekat.
GEJALA RABUN DEKAT
- Objek yang jauh terlihat jelas, sedangkan objek yang dekat terlihat kabur.
- Selalu merentangkan tangannya ketika membaca buku atau sejenisnya supaya terlihat jelas.
- Mata sering merasa sakit atau lelah seperti saat menggunakan komputer atau menonton televisi.
- Mata terasa panas dan gatal,
- Sakit kepala.
- Sering mengedipkan mata untuk berusaha melihat objek dengan jelas.
- Mata berair dan berwarna merah.
- Kornea pada penderita terlalu datar atau kurang melengkung, lensa yang kurang tebal, dan bola mata yang pendek.
- Faktor Genetika.
- Faktor Usia.
- Tes tajam penglihatan dengan menggunakan Snellen Chart.
- Pemeriksaan Retinoskopi dengan alat oftalmoskop.
- Dengan bantuan penggunaan kacamata yang berlensa cembung atau plus.
- Penggunaan lensa kontak.
- Tindakan operasi. Seperti, Laser in situ keratectomy (LASIK), Laser epithelial keratomilousis (LASEK), Photorefractive keratectomy (PRK), Conductive keratoplasty (CK).
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A.
- Memeriksa kondisi mata secara teratur.
- Melindungi mata dari paparan sinar matahari.
- Menggunakan penerangan yang baik.
- Penggunaan kacamata yang tepat.
- Hindari merokok.
- Amblyopia atau mata malas.
- Strabismus atau mata juling.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Ini hanyalah sekedar informasi untuk anda agar lebih berantisipasi dalam menjalani kehidupan anda.